Senin, 09 Juli 2012

Fathimah Putri Rasululah


              'Ali bin Abu Thalib melamar fathimah, maka ia masuk menemui Rasulullah saw. Akan tetapi, begitu masuk, ia merasa malu kepada Rasulullah. Rasul memahami apa yang dimaksut oleh 'Ali, maka beliau bertanya: ''Sepertinya kamu menginginkan Fathimah.'' Aku menjawab: ''Benar, wahai Rasulullah.'' Rasul bertanya: ''Apakah kamu punya sesuatu (maskawin)?'' 'Ali menjawab: ''Demi Allah, aku tidak punya apa-apa.''

             'Ali bin Abu Thalib memang tidak punya apa-apa, tetapi dia punya iman, tauhid, Allah, yang tiada Tuhan selain-Nya yang disembahnya, serta gedung-gedung di dalam surga dan taman-tamannya yang luas-luas.

              Rasul Saw bertanya: ''Dikemanakankah baju besi Huthamiyyah-mu?'' 'Ali melanjutkan kisahnya: ''Aku pun menyerahkannya dalam keadaan patah-patah, tidak senilai dengan dua dirham pun" dan beliau menikahkannya dengan maskawin itu. (HR. Abu Dawud, Nasa'i dan Ibnu Hibban)

             Pada suatu malam Rasul Saw mengunjungi mereka, maka mereka tersinari oleh cahayanya dalam kegelapan. Beliau sampai kepada mereka saat mereka sudah di peraduan, lalu Fathimah bertanya: "Wahai Rasulullah, aku menggiling gandum sampai tanganku pegal-pegal dan aku menyapu hingga pakaianku kotor, maka adakah seorang pelayan utuk membantuku?'' Ternyata Fathimah menginginkan seorang budak perempuan untuk membantunya, dia ingin seorang pembantu.

             Rasulullah Saw menangguhkan permintaanya dan beberapa malam kemudian beliau datang seraya bersabda: ''Maukah aku tunjukkan kepada kalian hal yang lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu?" Padahal bisa saja beliau memberinya emas dan perak, juga pelayan, tetapi beliau menghendaki surga untuknya pada hari Kiamat ia akan datang dengan mengendarai unta dari cahaya yang tali kendalinya dari cahaya pula dan orang-orang membukakan jalan untuk dilaluinya. Dialah Fathimah binti Rasul yang senantiasa berhijab.

             Rasullullah Saw bertanya: "Maukah aku tunjukan kepadamu hal yang lebih baik bagimu dari pada pelayan?" 'Ali menjawab: "tentu kami mau, wahai Rasulullah. "Rasul Saw bersabda:
          "Apabila kamu berdua telah berada dalam peraduanmu, maka sucikanlah Allah (bertasbihlah) sebanyak tiga puluh tiga kali, pujilah Dia (bertahmidlah) sebanyak tiga puluh tiga kali, dan besarkanlah Dia (bertakbirlah) sebanyak tiga puluh empat kali. Ini lebih baik bagimu berdua dari pada pelayan."      (HR.Bukhari, Muslim, Ahmad, dan lain-lainya)


               Ketika sakaratul maut datang kepada Rasul Saw, Fathimah mendekat kepadanya, lalu menangis. Rasul bersabda kepadanya: "Engkau adalah orang yang paling pertama menyusulku." Fathimah mengerti bahwa dalam sakitnya itu Rasul Saw akan wafat. Oleh karena itu, tangisnya semakin menjadi-jadi. Rasul bersabda: "Mendekatlah ke mari!" Fathimah pun mendekat kepada beliau dan setelah berada di dekat Rasul Saw beliau bersabda:
               "Tidakkah kamu merasa puas jika kamu menjadi penghulu wanita semuanya (di dalam surga)?"    (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan lain-lainya)
               Selanjutnya, barulah Fathimah tersenyum dan berhenti dari tangisnya

              Sesungguhnya teladan yang kekal adalah istri-istri Nabi Saw, putri-putrinya, dan orang-orang mukminah yang benar lagi shalih. Oleh karena itu, mengapa sampai buka-bukaan? Mengapa sampai menangalkan hijab? Mengapa membangkang terhadap perintah Allah?
               "Apakah hukum jahiliyyah yang mereka kehendaki dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?"   (QS. Al-Maa'idah (5): 50)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar