Jumat, 27 Juli 2012

Bertaqwalah kepada Allah dengan Lisan



      Taqwa kepada Allah dilakukan dengan lisan, bahkan cobaan paling besar yang menimpa ketaqwaan bersumber dari lisan. Oleh karena itu, sebagian ahlul 'ilmi ada yang mengatakan bahwa sebilan persepuluh dosa-dosa berasal dari lisan.

      Lisanlah yang menjerumuskan seseorang mukmin ke dalam dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu, Allah Swt menyebukan dalam firman-Nya:
          "Tiada suatu ucapan pun yang diucapkanya, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."  (QS. Qaaf (50): 18)


Allah Swt menggambarkan ciri khas orang-orang yang bertaqwa melalui firman-Nya:
            "Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada        berguna."    (QS. Al-Mukminuun (23):3)


'Uqbah bin 'Amir' Salah seorang sahabat, bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana cara untuk selamat? Yakni perkara apa yang dapat menyelamatkanku dari murka Allah, kemarahan, dan adzab-Nya?" Rasulullah  Saw menjawab:
          "Jagalah lisanmu; buatlah rumahmu terasa luas oleh mu; dan menangislah karena kesalahanmu."  (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Mu'adz pernah bertanya: "Wahai Rasulullah, amal apakah yang dapat mendekatkan ku ke surga dan menjauhkanku dari neraka?" Rasulullah Saw menjawab: "Sesungguhnya engkau telah bertanya tentang hal yang besar dan sesungguhnya hal itu benar-benar mudah bagi orang yang dimudahkan oleh Allah untuk melakukanya." Selanjutnya, Rasul Saw menyebutkan beberapa perkara yang mendekatkanya ke surga dan menjauhkanya dari neraka, kemudian di akhir hadistnya beliau bersabda:
           "Jagalah ini oleh mu," seraya memegang lisanya sendiri.


Mu'adz bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah kita dihukum karena apa yang telah kita katakan?" Rasulullah Saw menjawab:
             "Semoga ibumu kehilangan dirimu, hai Mu'adz. Memang tiada yang menjungkalkan manusia ke dalam neraka dengan hidung atau dengan kepala mereka di bawah, melainkan karena diakibatkan oleh ulah lisan mereka"      (HR.Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)







Semoga Allah melindungi kita dari bahaya lisan. Orang-orang shalih mengenal bahaya yang ditimbulkan oleh lisan dan mereka mengetahui bahwa taqwa kepada Allah tidak dapat dilakukan, kecuali dengan menjauhi bahaya lisan.

Salah seorang tabi'in mengatakan: "Aku pernah melihat Abu Bakar Ash-Shiddiq memegang lisanya sendiri saat dia mengintropeksi dirinya seraya menagis, lalu ia berkata: 'Inilah yang menyebabkan aku terjerumus ke dalam kebinasaan."'



Tidak ada komentar:

Posting Komentar